22 Desember 2008 / 24 Dzulhijjah 1429
Kali ini, kata kunci yang saya berikan adalah PETA. Kenapa Peta?, mari ktia minyimak sejenak akan arti dari sebuah peta.
W.J.S. Poerwadarminta telah menyusun kamus umum Bahasa Indonesia yang diolah oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus yang diterbitkan di Balai Pustaka tahun 1976 itu mengatakan bahwa Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, laut kali, gunung dsb. Jadi kalau peta angin adalah gambar yang melukiskan tentang peredaran atau perjalanan angin, peta bumi adalah gambar yang melukiskan tanah, pegunungan dan sungai-sungai, peta laut adalah gambar yang melukiskan laut, pulau-aliran ombak dsb dan peta timbul, peta yang dilukiskan dengan tanah liat dsb sehingga gambarnya seperti keadaan yang sebenarnya.
Alhamdulilah, dua hari yang lalu aQ talah membuat peta yang ringan mengenai sejarah sunnah (Tárikh Sunnah) Nabi Muhammad Saw. Buku setebal 288 halaman itu terpetakan dengan garis-garis yang hanya satu halaman saja. Sederhana kan.
Tarikh Sunnah, Buku yang ditulis oleh Prof.Dr Al-khusyu‘i Al-khusyu‘i Muhammad Al-khusyu‘i tersebut memberikan banyak sekali “kunci-kunci” dasar dalam memahami perkembangan Tarikh yang berkaitan dengan Sunnah. Sebagai gambaran saja, dalam peta ini aQ menggambarkan pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan dari buku itu, di dalam buku Tarikh Sunnah ada pembahasan mengenai definisi-definisi dari hadits, sunnah, atsar, khabar, isnad, matan dan manhaj muhaditsin, di sana pokok bahasannya adalah definisi-definisi, sedang hadits, sunnah serta yang lain adalah sub pokok bahasan. Kemudian ada pembahasan mengenai metode (manhaj) para sahabat dalam menerima dan meriwayatkan hadits, mereka (para sahabat) ada yang bergantian dalam menerima hadits, ada yang dengan cara menanyakan kepada sesiapa yang telah mendengar hadits secara langsung dari Rasulullah Saw, ada juga yang berpendirian untuk memverifikasikan ( jarah dan ta’dil) hadits dlsb, di sini sub pokok bahasannya adalah metode para sahabat dalam menerima dan meriwayatkan hadits sedang beberapa contoh cara penerimaan hadits di atas adalah sub pokok bahasannya. Dan masih banyak lagi gambar-gambar yang menggariskan antara pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan dalam peta tersebut.
Tidak lama setelah itu, tepatnya setelah Isya pukul 07.34 PM waktu Kairo, temanQ Mu’tashim El-Mandiri juga memetakan hidupnya. Peta yang dibuantnya di dalam laptop tersebut terlihat sederhana namun menerutQ memiliki makna yang tiada tara baginya. Peta itu, hanya berupa kotak-kotak umur dari awal kelahiran hingga umur 90 tahun,” angan-angan umur kita panjang insya Allah” tuturnya.
Peta yang terinspirasi dari Marwah Daud Ibrahim P.hd ini diambil dari bukunya yang berjudul “Mengelola hidup dan Merencanakan Masa Depan”. Sederhananya, peta ini hanya dipenuhi kolom-kolom sebanyak umur yang diprediksikan, dengan tiap kolomnya mempunyai tiga kotak, satu kotak besar kosong dengan pojok kanan berisi dua kotak kecil yang menyatu, yang atas untuk umur dan yang bawah untuk tahun. Di kotak besar itulah, tempat mengisi momen-momen penting yang terjadi ataupun merencanakan yang akan terjadi.
Mungkin keyword hari ini cukup sekian saja, peta di atas adalah gambaran kecil untuk mempermudah jalan dalam memahami pelajaran. Sedang teman-teman mungkin dapat memetakan berbagai macam pelajaran sampai permasalahan hidup sekalipun agar tertata dengan rapi.
Semoga keyword ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment