Showing posts with label Pojok Kanan. Show all posts
Showing posts with label Pojok Kanan. Show all posts

Wednesday, March 6, 2013

(Diantara) Keteguhan Imam Ahmad


Imam Sya'rani dalam Al-Mizan vol.1 hlm. 55 menggambarkan keteguhan Imam Ahmad bin Hambal dalam mengamalkan Sunah. Berikut petikannya.

Imam Ahmad tidak pernah memakan "Al-Battikh" (Buah Semangka) semasa hidupnya. Ketika ditanya kenapa, Imam Ahmad berkata; "Karena belum sampai (hadits) kepadaku bagaimana Rasulullah Saw memakannya (semangka itu)"

Pernah ketika terjadi fitnah "Al-Quran"Imam Ahmad berdiam diri (bersembunyi) selama tiga hari, padahal banyak yang mencarinya untuk dimintai pendapat. Setelah hari ketiga sang Imam pun keluar dari kediamannya, dan berkata; "Sungguh Rasulullah Saw tidak pernah menyediri di gua di saat bersembunyi dari orang-orang kafir lebih dari tiga hari"

Abdullah, anak dari Imam Ahmad, pernah bertanya kepada ayahnya mengenai seseorang di suatu negeri yang di sana hanya ada orang yang tahu hadits namun tidak mengetahui Sahih dan Tidaknya hadits itu, dan Pemikir (Shohibul Ra'yi). Siapakah diantara mereka berdua yang harus ditanya mengenai Agama? Jawab Imam Ahmad: Tanyakan (persoalan agama) kepada orang yang tahu hadits dan jangan tanyakan kepada kepada Pemikir itu.

"Hadits Dloi'f (Lemah) lebih aku cintai daripada pendapat seseorang".

Khadijah, Abdullah dan Iman


Pada tahun keenam dari turunnya Wahyu, Allah SWT memberikan anugrah seorang putra laki-laki bernama Abdullah kepada Baginda Rasulullah SAW dan Ibunda Khadijah r.a. Namun, ketika Abdullah berumur satu hingga dua minggu, Allah SWT pun mengambilnya kembali.

Sebagaimana seorang ibu yang baru ditinggal anak lelakinya, Khadijah r.a bersedih sebagaimana manusia biasa. Dimana ketika ia melihat air susunya (ASI) mengalir, ia selalu menitikkan air mata. Rasulullah SAW pun menemuinya dan berkata, "Ada apa kiranya wahai Khadijah?" Khadijah r.a pun menjawab, "Aku teringat Abdullah, yang mana ia belum menyelesaikan masa-masa menyusui", Rasulullah SAW berkata " Dia (Abdullah) di surga, dan di sana sudah ada yang menyusui, jika engakau suka akan aku perdengarkan suaranya kepadamu" Khadijah r.a menjawab, "Tidak perlu... Aku percaya kepada Allah SWT dan Rasulnya (SAW)".

Kisah di atas menjadi salah satu bukti dari beberapa pristiwa yang menunjukkan bahwa Khadijah binti Khuwailid merupakan salah satu wanita pilihan sepanjang masa. Dapat kita saksikan, ketika Rasulullah SAW menawarkan kepadanya untuk mendengarkan suara anak laki-laki kesayangannya, ia menolak dan keteguhan imannya menuntunnya untuk berkata, "Aku percaya kepada Allah SWT dan Rasulnya (SAW)"

Hendaknya para perempuan selalu meniru Ibunda Khadijah r.a dalam bersikap, dimana ketika saat ini banyak para ibu yang ditinggal lebih dahulu oleh anaknya yang masih balita, namun merasa diperlakukan tidak adil oleh Yang Maha Adil. Padahal, kalau bukan Allah SWT yang adil, lantas siapa lagi?

Kemudian, cobalah kita mengukur sejauh mana kepercayaan kita terhadap sabda-sabada Baginda SAW? Percayakah kita bahwa kelahiran, kematian, jodoh dan rezeki itu sudah ditentukan ukurannya sebagaimana Rasulullah SAW sampaikan? Percayakah kita bahwa Allah SWT paling menyukai amalan Jihad dijalan-Nya sebagaimana Rasulullah SAW kabarkan? Dan pertanyaan lainnya yang pada hakikatnya menuntun pada ukuran kepercayaan umat ini kepada sabda-sabda Nabinya (SAW).

Mudah-mudahan sikap Iman Ibunda Khadijah r.a tersebut menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus meningkatkan ketundukkan kepada Allah SWT, sehingga keyakinan dalam diri semakin mantap menuju keridloan-Nya sebagaimana kemantapan ibunda Khadijah menjawab, "Aku percaya kepada Allah SWT dan Rasulnya(SAW)". Amin.

Friday, May 11, 2012

بحبك يا بلادى


يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى

قولوا لأمى متزعليش وحياتى عندك متعيطيش
قولوا لأمى متزعليش وحياتى عندك متعيطيش
قولولها معلش يا امى اموت اموت وبلادنا تعيش
امانه تبوسولى ايديها وتسلمولى على بلادى

يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى

فى جسمى نار ورصاص وحديد علمك فى ايدى واسمى شهيد
فى جسمى نار ورصاص وحديد علمك فى ايدى واسمى شهيد
بودع الدنيا وشايفك يا مصر حلوه ولبسه جديد
لأخر نفس فيا بناااادى باموت وانا بحب بلادى

يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى

طايرين ملايكة حواليا طير لحظة فراقك يا حبيبتى غير
طايرين ملايكة حواليا طير لحظة فراقك يا حبيبتى غير
همشى معاهم وهسيبك واشوف يا مصر وشك بخير
قالولى يلا ع الجنه قولتلهم الجنة بلااااادى

يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى
يابــــــــــــــــلادى يابــــــــــــــــلادى انا بحبك يا بلادى

Monday, June 14, 2010

Thursday, June 25, 2009

25 Juni 2009

Tepat dua hari yang lalu, aku berkunjung ke rumah salah seorang kawan di Madrasah. Tidak ada yang spesial dalam kunjungan kali ini namun terdapat beberapa kejadian yang berkesan. Sebut misalnya jamuan makan malam (Bakso), sekitar pukul 01.00 dini hari baru bisa disajikan, namun demikian jumlah sendok dan piring tidak sebanyak jumlah orang yang hadir waktu itu. Singkat cerita kami pun makan bakso dengan gembira walaupun sepiring/semangkok bahkan sesendok bertiga.

Kemarin, aku pergi ke KBRI untuk menguruskan visa on arrivel/via travel untuk Muhammad Hamzah Subair, Mantan Kabid Kaderisasi PB-PII 2008-2010. Alhamdulillah, Bapak Abdullah (Konsuler KBRI) sudi membantu PII untuk membuatkan visa tersebut, Jazahullahu khairan katsira.

Sepulang dari kedutaan, aku menggunakan transportasi kereta bawah tanah dari Sa’ad Zaghlul ke Husni Mubarak di daerah Ramses. Di Ramses ini terdapat sesuatu yang baru kulihat dengan mata kepalaku sendiri, seorang wanita paruh baya mengendarai angkot arah ramses ke Hay Sabi‘ sembari berteriak mencari penumpang ke arah tersebut.

Pandanganku terpaku sejenak, aku pun masuk ke dalam tramco (angkot/angdes bisanya disebut tramco di Masisir) tersebut, setelah aku perhatikan sekitarku, ternyata banyak dari masyarakat Mesir sendiri heran dengan pengendali perempuan ini, termasuk polisi lalu lintas yang sempat menanyakan hal tersebut kepada dirinya. Memang setiap orang mempunyai lahan kerjanya masing-masing, namun terkadang realita memaksa untuk “nimbrung” di lahan tetangga.

Rakaat pertama shalat subuh hari ini dibuka sang Imam dengan ayat Al-baqarah mengenai dua malaikat yang diturunkan Allah dengan sebutan Harut dan Marut, dan rakaat kedua ditutup dengan ayat, “Bal Huwa Quranun Majid, fî lauhi’m Mahfudz”.

Tampak sekilas tidak ada hubungan diantara kedua ayat tersebut, namun aku menyadari ketetapan Allah menurunkan Harut dan Marut jauh-jauh hari telah tercatat dalam “papan ketetapan segala sesuat” yang sering kita sebut “lauh mahfudz”. Tidak hanya Harut dan Marut, nama Andy Hariyono dengan CathaR ini pun tercatat dengan rapi di papan tersebut. Dan ketika anda membaca CatHar ini, Maka itu pun tertulis indah di sana. Rabbi habli hukman wa alhiqni bi’s shâlihîn, wa’j ‘al li lisâna shidqin fi’l âkhirîn

Bookmark and Share

Saturday, April 25, 2009

3 Jenis Sabar

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikat harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (Imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah :177)

Perbincangan mengenai topik kesabaran mungkin sudah sering terdengar di sekitar kita, namun dalam realita kehidupan, aplikatif kesabaran sangat jarang kita temukan. Baru-baru ini bangsa Indonesia kembali tertimpa musibah, belum terselesaikan kasus Lapindo yang masih menjadi “PR” Pemerintahan SBY dan JK, disusul dengan situ gintung yang memakan puluhan korban, Ribuan rumah di Tanjung balai Sumut terendam banjir, Gempa di Palu, gempa Manokari Papua Barat dan beberapa bencana lainnya.


Tampak sekilas di pandangan kita, bahwa para korban bencana itu membutuhkan pertolongan dari saudara-saudara di sekelilingnya, namun secara tidak langung mereka yang terkena musibah sebenarnya telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi bangsa ini. Kesabaran.

Adalah sabar yang berarti menahan diri terhadap sesuatu yang negatif untuk mendapatkan hasil yang positif. Islam menempatkan kesabaran pada posisi yang strategis sehingga output orang-orang yang bersabar mendapat jaminan surga dari Allah Swt. Kembali ke ayat di atas, Allah Swt membagi kesabaran dalam 3 jenis; sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.

Sabar dalam hal kesempitan, atau contoh konkritnya dalam keadaan fakir, dalam hal ini seseorang bekerja untuk memenuhi kehidupannya akan tetapi penghasilan yang diterima tidak mencukupi kebutuhan tersebut, namun ia tetap ridla terhadap pemberian Allah Swt, tidak mencuri, tidak mau disogok, tidak merampas hak yang bukan miliknya, dan tidak menzalimi orang lain Hakim meriwayatkan hadits dari Rasullah Saw yang maknanya “... dan janganlah karena ketertundaan rizki menuntutmu untuk mendapatkannya dengan bermaksiat kepada Allah, karena hanya ketaatanlah yang dapat menerima segala sesuatu dari sisi Allah Swt

Kedua sabar dalam penderitaan, seperti dalam keadaan sakit, terkena musibah dan lain sebagainya. Setiap mereka yang terkena musibah dalam pengertian sabar yang kedua ini hendaknya jangan berputus asa dari rahmat Allah Swt, bukankah Imam Bukhari pernah mengeluarkan hadits Rasul Saw yang maksudnya, setiap muslim yang tertimpa musibah apa pun bentuknya maka, Allah Swt akan menghapuskan dosa-dosa kecil darinya.

Terakhir Sabar dalam keadaan perang, mari menyimak sejenak arti firmah Allah berikut; “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung” (Q.S. Al-Anfal : 45)

Dari berbagai sumber...




Bookmark and Share

Sunday, April 19, 2009

Dini Hari Bersama Al-Bajury

Hari ini saya membuka kembali diktat Ilmu Tauhid tingkat I fakultas Ushuluddin, Tuhfatu’l Murid ‘ala Jauharatu’t Tauhid, karangan Imam Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad Al-Bajury (1198 – 1277 H/1784-1860 M), Syaikh Universitas Al-Azhar, seorang fakih madzhab Syafi’i. Al-Bajury dinisbatkan pada nama salah satu desa di daerah El-Manufiyah, Mesir.


Buku tersebut merupakan penjelasan dari buku Jauharatu’t Tauhid yang dikarang oleh Imam Abu’l Imdad Ibrahim bin Ibrahim bin Hasan Al-Laqani, seorang ulama Mesir bermadzhab Maliki, ahli filsafat Agama (Ilmu kalam). Nama Al-Laqani dinisbahkan kepada salah satu desa di daerah Al-Bahirah di mesir, dan Al-Laqani juga dijuluki Burhanuddin.


Buku yang menjelaskan 144 bait syair Al-Laqani ini memiliki penjelasan yang luar biasa mengenai tauhid aliran Asy’ariyah, yaitu suatu aliran ilmu kalam yang banyak dipahami oleh umat Islam saat ini. Salah satu contohnya, ketika saya membaca permulaan bait syair-syair tersebut pensyarah (Penjelas, dalam hal ini Imam Al-Bajury) telah mengenalkan beberapa tokoh-tokoh Islam klasik, diantaranya:


Imam As’ Syatibi seorang Imam ahli qira’at yang namanya Al-Qasim bin Fiyurah bin Khalaf bin Ahmad Ar Ra‘iny, dilahirkan di Syatibah (Jativa) Andalusia dan wafat di Mesir tahun 590 H/1194 M. Beliau adalah seorang ahli Ilmu Tafsir, Hadits dan Bahasa. Kemudian Az’ Zamakhsyari seorang ulama Muktazilah yang bernama Mahmud bin Umar bin Muhammad bin Ahmad Az’ Zamakhsyari, seorang ahli Tafsir, Bahasa, Adab, dilahirkan di Zamakshyar salah satu desa di Khwarizm, salah satu karya fenomenalnya adalah Tafsir Al-Kasyaf, Asrarul’ Balaghah, Al-Faiq fi Gharibil’l Hadits. 

Imam Sanusi yang bernama Muahammad bin Yusuf bin Umar bin Syuaib As’ Sanusi, karyanya yang berjudul Akidah Ahlu’t Tauhid (Akidah al-Kubra) dan Ummul Barahin (Akidah As’ Sughra), Syarhu Liummiyati’l Jazairy fi’t Tauhid, dan Mukhtashar fi ‘ilmi’l Manthiq. Zakaria bin Muhamad bin Ahmad bin Zakaria Al-Anshari Al-Mashri As-Syafii Abu Yahya. Wafat 682 H. Mas‘ud bin Umar bin Abdullah At’ Taftazani Sa’adu’d din, Imam dalam Ilmu Mantiq, Kalam, Balaghah dan Ilmu Bayan. Lahir di daerah Taftazani di Negeri Khurasan, diantaran karya-karyanya adalah; Tahdizibul Mantiq wa’l Kalam, Maqashidu’t thalibin fi ‘Ilmi Ushuli’ddin W. 139 H. Muhammad bin Ahmad bin Hamzah. Syamsudin Ar Ramly, seorang ulama bermadzhab Syafi’i. Ar-Ramly dinisbahkan kepada nama salah satu daerah di Mesir yang bernama Ramalah, W. 1004H/ 1596 M. Ibnu Hajar, yang nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Hajar Al-Haitsami Syihabu’d din Syaiku’l Islam, W. 974 H. Ibnu Abdul Bar: Yusuf bin Abdullah bin Muhammad bin Abdul Bar An’ Namry Al-Qurtubi Al-Maliki Abu Umar, dijuluki Hafidz Al-Maghrib, W. 463 H. Al-Baidhlawi: Umar bin Abdullah bin Umar bin Muahammad Nashiruddin, seorang ulama ahli Tafsir, Mantiq, Kalam dan Ushul, Al-Baydha dinisbahkan kepada nama daerahnya di Paris, W. 597 H. Al-Jauzy: Abdurrahman bin Ali bin Muhammad Al-Jauzy Al-Quraisy Al-Baghdady, ia memiliki sekitar 300 karya diantarannya; Al-Adzkiya, Manaqib Umar bin Abdul Aziz, Talbisu Iblis, Al-Muntadzham fi Tarikhi’l Muluk wa’l Umam, Al-Wafa fi Fadlailil Musthafa, W. 597 H. Al-Amir: Muhammad bin Muhammad bin Ahmad bin Abdul Qadir As Simbawi, seorang ulama Al-Azhar bermadzhab Maliki, terkenal denga amir karena kakeknya berkuasa dalam bidang pertanian di Mesir, W. 1232. Asy’ Syinwani : Muhammad bin Ali bin Mansur Asy’ Syinwani, W. 1233. Al-Yusi: Al-Hasan bin Masud bin Muhammad Abu Ali Nurud’ din dari Bani Yusi di Maghrib Al-Aqsha. Asyihab Al-Malawi : Ahmad bin Abdul Fatah bin Yusuf bin Umar Al-Malawi Al-Majiri Abu’l Abbas Syihabu’d din seorang ulama Al-Azhar bermadzhab Syafi’i, lahir dan wafat di Kairo, diantara karya-karyanya; Arjuzatu fil’mantiq, Syarhani limutuni’s Silmi fi’l Mantiq, W. 1181H. 

Ibnu’l Arabi : Muhammad bin Abdullah bin Muhammad Al-‘Afiry Al-Isybili Al-Maliki, seorang Mujtahid dalam ilmu-ilmu Agama, serta pengarang beberapa buku Hadits, Tafsir, Fikih, Ushul, Adab dan Sejarah, diantara karya-karyanya adalah; Al-‘Awashim mina’l Qawashim, Ahkamu’l Qur’an, Qanun Ta’wil, W. 543 H. Abdul Aziz bin Abdu’s Salam bin Abi’l Qasim bin Husain As’Silmi Ad’ Dimisqi ‘Izzu’d din, diantara karya-karyanya adalah; Qawa’idul Ahkam fi Ishlahi’l Anam, W. 660 H. As’ Suja‘i: Ahmad bin Ahmad bin Muhammad, nama Sujaiyah dinisbahkan kepada nama sebuah desa di sebelah barat Mesir, W. 1197 H. Abu Muhammad Al-Juwaini: Abdullah bin Yusuf bin Muhammad Abu Muhammad, seorang ahli Tafsir bahasa dan ia adalah putra dari Imam Haramain Aljuwaini, W. 438.

Demekianlah nama beberpa tokoh-tokoh klasik yang dapat kita kenal melalui pembukaan buku Penjelas Jauharatu’t Tauhid tersebut. Semoga keyword ini bermanfaat...

Bookmark and Share

Thursday, February 12, 2009

Tokoh Pelajar Islam Indonesia (PII) berjuluk Architect of Indonesian Dialogue, Anton Timur Jaelani Berpulang ke Rahmatullah

Berikut keyword mengenai Prof. Anton Timur Jaelani MA dari Milis JSP_PII. Semoga bermanfaat.

Hidayatullah. com— Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Prof Anton Timur Jaelani MA, pendiri PII telah berpulang Pendiri PII itu meninggal dunia pada usia 86 tahun, hari Sabtu (7/2), pukul 11 WIB, di kediamannya Jalan Kramat VII Nomor 9, Jakarta Pusat.

Almarhum yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 27 Desember 1922 juga merupakan tokoh pejuang dan pendiri organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 4 Mei 1947.

Jenazahnya semula akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Singaparna, Tasikmalaya. Namun atas permintaan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni dan Wakil Ketua MPR AM Fatwa yang hadir melayat di kediaman kepada istri almarhum, Ny. Tejaningsih, akhirnya disepakati jenazah dimakamkan di komplek UIN Syarif Hidayatullah Ciputat pada hari Ahad, pukul 12.00.

Almarhum pada tahun 50-an menjadi guru di sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) dan Sekolah Persiapan IAIN (SPIAIN). Tahun 1956 meneruskan studi di Kanada, seusai pensiun dari Depag aktif di bidang pendidikan antara lain di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Universitas Juanda Bogor dan Ketua STAI Thawalib Jakarta (1985-1997). Beliau bukan hanya aset Depag tapi juga merupakan aset nasional

Irjen M. Suparta mewakili Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni melepas kepergian jenazah almarhum Prof. Anton Timur Jaelani, MA yang wafat dalam usia 86 tahun dari rumah duka Jl. Kramat VII No. 9 Jakarta Pusat, Ahad siang.

Almarhum adalah Irjen Departemen Agama pertama (1972-78) dan Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam pertama (1978-83),

Tampak hadir takziyah Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, Menteri Kehutanan MS Ka`ban, Kabalitbang Depag Atho Mudzhar dan Kapus Pinmas Masyhuri AM, serta sejumlah kerabat dan kader PII dan HMI.

Menurut Irjen Suparta, almarhum bukan hanya aset Departemen Agama, melainkan juga sebagai aset bangsa. Karena profesor Anton telah banyak berperan dalam bidang pendidikan, termasuk mendirikan organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 4 Mei 1947.

Anton Timur Jaelani lahir di Kauman Purworejo, Jawa Tengah, 27 Desember 1922 dari pasangan R. Moh. Jaelani dan Siti Fatimah meninggalkan istri tercinta Ny. Tejaningsih. Pada tahun 50-an menjadi guru di sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) dan Sekolah Persiapan IAIN (SPIAIN). Tahun 1956 meneruskan studi di Mc Gill University Kanada. Sebagai pengajar pascasarjana di IAIN (kini UIN) Jakarta, almarhum juga aktif di berbagai kampus, yakni Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Universitas Juanda Bogor dan Ketua STAI Thawalib Jakarta.

Sosok Anton Timur Jaelani juga dikenal sebagai seorang aktivis yang sejak muda sangat mempedulikan keseimbangan antara aspek ilmu pengetahuan dan spiritual. Pada 4 Mei 1947, bersama Yoesdi Ghazali, Amin Syahri, dan Ibrahim Zarkasy, Anton mendirikan organisasi Pelajar Islam Indonesia, di Yogyakarta.

Almarhum pernah menjadi delegasi Indonesia pada World Conference on Religion and Peace di New Delhi (1981), Seoul (1986), Kathmandu (1990) dan Roma (1994). Mendapat julukan sebagai Architect of Indonesian Dialogue. [cha, berbagai sumber/www.hidyatul lah.com]

fata

Bookmark and Share

Thursday, January 15, 2009

We Will Not Go Down For Gaza

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Michael Heart

Bookmark and Share

Wednesday, December 24, 2008

Peta

22 Desember 2008 / 24 Dzulhijjah 1429

Kali ini, kata kunci yang saya berikan adalah PETA. Kenapa Peta?, mari ktia minyimak sejenak akan arti dari sebuah peta.

W.J.S. Poerwadarminta telah menyusun kamus umum Bahasa Indonesia yang diolah oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa. Kamus yang diterbitkan di Balai Pustaka tahun 1976 itu mengatakan bahwa Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, laut kali, gunung dsb. Jadi kalau peta angin adalah gambar yang melukiskan tentang peredaran atau perjalanan angin, peta bumi adalah gambar yang melukiskan tanah, pegunungan dan sungai-sungai, peta laut adalah gambar yang melukiskan laut, pulau-aliran ombak dsb dan peta timbul, peta yang dilukiskan dengan tanah liat dsb sehingga gambarnya seperti keadaan yang sebenarnya.

Alhamdulilah, dua hari yang lalu aQ talah membuat peta yang ringan mengenai sejarah sunnah (Tárikh Sunnah) Nabi Muhammad Saw. Buku setebal 288 halaman itu terpetakan dengan garis-garis yang hanya satu halaman saja. Sederhana kan.

Tarikh Sunnah, Buku yang ditulis oleh Prof.Dr Al-khusyu‘i Al-khusyu‘i Muhammad Al-khusyu‘i tersebut memberikan banyak sekali “kunci-kunci” dasar dalam memahami perkembangan Tarikh yang berkaitan dengan Sunnah. Sebagai gambaran saja, dalam peta ini aQ menggambarkan pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan dari buku itu, di dalam buku Tarikh Sunnah ada pembahasan mengenai definisi-definisi dari hadits, sunnah, atsar, khabar, isnad, matan dan manhaj muhaditsin, di sana pokok bahasannya adalah definisi-definisi, sedang hadits, sunnah serta yang lain adalah sub pokok bahasan. Kemudian ada pembahasan mengenai metode (manhaj) para sahabat dalam menerima dan meriwayatkan hadits, mereka (para sahabat) ada yang bergantian dalam menerima hadits, ada yang dengan cara menanyakan kepada sesiapa yang telah mendengar hadits secara langsung dari Rasulullah Saw, ada juga yang berpendirian untuk memverifikasikan ( jarah dan ta’dil) hadits dlsb, di sini sub pokok bahasannya adalah metode para sahabat dalam menerima dan meriwayatkan hadits sedang beberapa contoh cara penerimaan hadits di atas adalah sub pokok bahasannya. Dan masih banyak lagi gambar-gambar yang menggariskan antara pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan dalam peta tersebut.

Tidak lama setelah itu, tepatnya setelah Isya pukul 07.34 PM waktu Kairo, temanQ Mu’tashim El-Mandiri juga memetakan hidupnya. Peta yang dibuantnya di dalam laptop tersebut terlihat sederhana namun menerutQ memiliki makna yang tiada tara baginya. Peta itu, hanya berupa kotak-kotak umur dari awal kelahiran hingga umur 90 tahun,” angan-angan umur kita panjang insya Allah” tuturnya.

Peta yang terinspirasi dari Marwah Daud Ibrahim P.hd ini diambil dari bukunya yang berjudul “Mengelola hidup dan Merencanakan Masa Depan”. Sederhananya, peta ini hanya dipenuhi kolom-kolom sebanyak umur yang diprediksikan, dengan tiap kolomnya mempunyai tiga kotak, satu kotak besar kosong dengan pojok kanan berisi dua kotak kecil yang menyatu, yang atas untuk umur dan yang bawah untuk tahun. Di kotak besar itulah, tempat mengisi momen-momen penting yang terjadi ataupun merencanakan yang akan terjadi.

Mungkin keyword hari ini cukup sekian saja, peta di atas adalah gambaran kecil untuk mempermudah jalan dalam memahami pelajaran. Sedang teman-teman mungkin dapat memetakan berbagai macam pelajaran sampai permasalahan hidup sekalipun agar tertata dengan rapi.

Semoga keyword ini bermanfaat.

Bookmark and Share

Tuesday, December 16, 2008

Obat Awet Muda dari Bang Rhoma

Apabila anda mau awet muda
sesungguhnya mudah sekali obatnya
Usahakan selalu gembira
Walau sesenpun uang tak punya
Kalau perlu banyak-banyaklah tertawa
Tetapi jangan seperti orang gila

Bagi yang sudah tumbuh uban di kepala
Walau sudah tua coba berjiwa muda
Juga bagi orang yang tak bergigi lagi
Pasang gigi palsu kembali muda lagi

Kalau mau mendengar nasehat saya
Pasti anda akan melihat hasilnya
Sepuluh tahun kan lebih muda
Dari usia anda semula

Apabila anda mau awet muda
Coba lakukan saya punya bicara


Rhoma Irama - Awet Muda.mp3

Bookmark and Share

Friday, December 12, 2008

Kebersihan Gigi

"Seandainya tidak memberatkan bagi umatku sungguh akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap hendak sholat" (HR. Muslim)

Demikianlah cuplikan singkat kebersihan gigi yang dianjurkan Rasulullah Saw. Kita terkadang lalai atau malas untuk membersihkan gigi dari berbagai kotoran padahal gigi merupakan bagian dari tubuh yang seharusnya tidak boleh kita anggap remeh.

Kebiasaan untuk tidak membersihkan gigi setelah merupakan ciri dari kelalaian kita dalam merawat gigi sehingga sisa-sisa makanan mengundang bau tak sedap dari mulut. Kalau sudah demikian tentunya kesegaran mulut akan terganggu, terlebih lagi orang-orang di sekitar kita. Dan juga kalau kelalaian ini terus menerus ada maka kita harus mempersiapkan materi yang tidak sedikit untuk menghadapi sakit gigi yang mengganggu ibadah (habluminaallah dan habluminannas) kita sehari-hari.

Rasulullah Saw. memandang pekerjaan membersihkan gigi (bersiwak) sebagai perbuatan yang penting sehingga beliau Saw. menganjurkan untuk bersiwak setiap waktu shalat bukan hanya shalat 5 waktu. Bahkan ketika hendak shalat Tahajud Baginda Saw. bersiwak terlebih dahulu (HR.Muslim)

Ibadah Puasa sudah akan tiba, ini tentunya tidak menjadi halangan kita untuk bersiwak karena makruhnya siwak di hari puasa menurut imam Syafi‘I hanya sampai terbenamnya matahari. sehingga memungkinkan kita untuk bersiwak 3 kali sehari yaitu: Setelah makan sahur kemudian setelah berbuka puasa dan ketika hendak tidur.

Semoga dengan menjaga kesehatan gigi kita dapat menyegarkan fikiran dan menjalankan ibadah dengan nyaman di bulan Ramadhan terutama. selamat datang bulan Ramadhan, semoga kebersihan jasmani dan rohani kami semakin meningkat di bulan yang penuh rahmat ini, firman Allah Swt. "Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah” (al-Hasyr [59]: 7). 

Wallahu a'lam bish-shawab.

Bookmark and Share

Tuesday, July 29, 2008

4 SMS dari 4 Imam

Ingin rasanya aku bercerita mengenai aliran-aliran fikih yang lahir dari rahim Islam, baik dari manhaj mereka ataupun dari asal-usul riwayat kehidupan mereka. Seperti empat Imam mazhab yang terkenal metode fikihnya sehingga banyak orang yang menggunakan mazhabnya sebagai metode dalam beribadah.

Ke-empat Imam mazhab yang tidak asing itu adalah Imam Ahmad Hanafi, Maliki, Syafi‘i dan Hambali. Diantara sebab madzhab mereka masih eksis dibandingkan mazhab-mazhab lainnya seperti Zahiriyah, Zaidiyah, Ja‘fariyah dan yang lainnya ialah; pernah dipakainya ke-empat mazhab tersebut sebagai mazhab negara. Seperti madzhab Hanafi di Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok dan sebagian Afrika Barat, Maliki di Afrika Utara dan Afrika Barat, Syafi'i di Mesir, Arab Saudi bagian barat, Suriah, Indonesia, Malaysia, Brunei, pantai Koromandel, Malabar, Hadramaut, dan Bahrain. terakhir Hambali di Hijaz, kemudian pedalaman Oman dan beberapa tempat sepanjang Teluk Persia dan di beberapa kota Asia Tengah.

Tidak sedikit dari ke-empat imam mazhab tersebut berbeda pendapat mengenai masalah-masalah fikih, dan tidak satu pun diantara mereka yang menklaim pendapatnya lebih baik terlebih menyesatkan yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh ialah, bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan, menurut mazhab Syafi'i hal tersebut membatalkan wudhu' sedangkan di mazhab Hanafi tidak demikian.

Berikut diantara pesan-pesan dari ke-empat Imam Mazhab diatas:

Imam Abu Hanifah (Hanafi):

"Jika suatu hadits itu shahih, maka itulah mazhabku"

"Tidak halal bagi seseorang mengikuti perkataan kami bila ia tidak tahu darimana kami mengambil sumbernya"

Imam Malik (Maliki):

"Saya hanyalah seorang manusia, terkadang salah, terkadang benar. Oleh karena itu, telitilah pendapatku. Bila sesuai dengan Al-Quran dan sunnah, ambillah, dan bila tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah, tinggalkanlah".

Imam Syafi‘i:

"Bila kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang berlainan dengan hadits Rasulullah Saw, peganglah hadits Rasulullah Saw itu dan tinggalkanlah pendapatku itu".

Imam Ahmad bin Hambal (Hambali):

"Janganlah engkau taqlid kepadaku atau kepada Malik, Syafi, Auzai dan Tsauri, tetapi ambillah dari sumber mereka mengambil".


Bookmark and Share

Thursday, July 24, 2008

Berfikir Bebas

Berfikir Bebas..., inilah titik pusat dimana timbul pemahaman Islam yang “baru”, dengan tidak menghiraukan kembali unsur-unsur Islam yang lain, seperti Sahabat, Tabin terlebih lagi tabii’t tabin. aku tidak habis pikir kenapa mereka -aliran bebas pikir- mengedepankan akal ketimbang sunnah, padahal –dari mereka- ada yang beranggapan bahwa sumber Islam adalah Al-Quran dan Sunnah dengan akal sebagai alatnya. Lantas, kenapa mereka melontarkan pendapat mengenai "semua agama sama", sedang Al-Quran mengatakan bahwa hanya Islam yang benar (Q.S Ali Imran: 19), dan Nabi Saw sekalipun tidak pernah mengajukan statemen (semua agama sama) tersebut, bahkan perintah Allah SWT “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. Dimana akal mereka ketika menerjemahkan kedua ayat tersebut ?

Wednesday, July 23, 2008

Semua Terserah Kita

Semua Terserah Kita

Ketika ada sebilah pisau ditangan saya, kemudian saya memberikannya kepada siapapun secara cuma-cuma, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Apa yang akan terjadi?. Mungkin saya hanya berkata “ini pisau, ambillah untukmu”. Setelah itu pisau pun diambil, beruntung bagi orang yang mengambil pisau tersebut dan menggunakannya sesuai dengan aturan, akan tetapi bagaimana nasib mereka yang menggunakannya di luar aturan yang ada?

Semua ada aturannya

Al-Quran dan Al-Hadits itu bukan komik yang bisa dibaca dan dipahami oleh siapapun, perlu ilmu-ilmu khusus untuk membantu memahaminya, seperti Bahasa Arab tentunya, dan juga disamping itu tidak dipungkiri bahwa kita butuh pemahaman seseorang yang memang lebih paham tentang Islam, contohnya Muhammad Saw, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dlsb. Karena Sabda Rasul Saw “sebaik-baik zaman adalah zamanku kemudian setelahnya dan kemudian setelahnya..”, salah satu contoh, mari kita lihat bagaimana Abu Bakar berislam, Sabda Baginda Saw “seandainya Iman Abu Bakar ditimbang dengan iman seluruh ahli Madinah maka Iman Abu bakarlah yang lebih berat”. Jadi, kalau kita ingin tahu tentang Islam tentunya kita berkaca kepada mereka, atupun dua masa yang telah Rasulullah Saw sebutkan tadi, bukankah peninggalan literatur mereka masih ada yang tersusun rapi hingga saat ini –minimal buat rujukan dalam mencari keyakinan-.

Yah, akhirnya semua terserah kita, toh Rukun Islam masih tetap lima dan Rukun Iman masih tetap enam –apa mungkin ada yang berani berfikir (dengan fikiran bebas) mengubah ketetapan Rasul Saw menjadikan rukun Islam 6 dan Rukun Iman 7 (?)-. Perlu diingat, semuanya itu ada aturannya.

Bookmark and Share